Dari judul di atas munkin anda berpendapat bahwa saya akan menjelaskan, atau menguraikan cara mengatur keuangan dalam kehidupan anda, atau sebaian Tips Mengatur Keuangan. Maaf untuk saat ini, saya tidak akan membahas tentang Hal itu, namun anda tidak perlu kecewa. Dalam beberapa hal atau narasumber yang saya tanyakan, atau selebihnya yang pernah mengalami masalah keuangan - dan yang mampu bertahan dari malah tersebut, menguraikan pendapat sebagai berikut.
Bagi Anda yang sudah berkeluarga ataupun sedang berencana untuk segera berkeluarga maka pengaturan keuangan keluarga sangat penting dalam kehidupan berumah tangga. Jika Anda tidak pintar-pintar dalam mengatur keuangan keluarga / mengatur keuangan rumah tangga Anda, akan banyak permasalahan yang muncul. Banyak orang yang bertengkar karena hidup susah. Meskipun ada yang tetap bisa hidup bahagia walau dalam keadaan susah, tapi tidak bisa dipungkiri banyak orang yang bercerai karena masalah keuangan. Masalah keuangan merupakan akar dari kebanyakan keretakan rumah tangga.
jawabannya bervariasi.
“Golongan menengah belum tentu punya uang. Yang jelas, mereka tidak
melarat. Tapi, sering saya bertemu dengan mereka yang menurut saya masuk
dalam Golongan Menengah namun hidup miskin.”
Paragraf ini menggelitik saya ketika membaca buku Untuk Indonesia yang Kuat
karya Ligwina Hananto –perencana keuangan-. Dengan lugas Ligwina
mendefinisikan golongan menengah sebagai golongan yang berdaya. Tapi
kenapa bisa hidup miskin?
Apakah freelancers termasuk ke dalam golongan menengah yang tidak melarat tetapi mungkin miskin? Cek di bawah ini:
- Memiliki penghasilan tetap tetapi sebelum akhir bulan sudah kehabisan uang?
- Memiliki utang berkepanjangan yang tidak ada habisnya?
- Memiliki barang-barang bagus tetapi kuatir karena tidak punya tabungan?
- Memiliki hidup yang berkecukupan tetapi kuatir tidak mampu menyekolahkan anak-anak dengan baik?
- Memiliki rumah tetapi berkemungkinan besar harus menjual rumah bagus karena tidak punya dana pensiun?
Jawabannya adalah karena Golongan Menengah ini tidak mengatur keuangan dengan benar!
Saya menemukan fakta menarik dalam buku ini, bagaimana Golongan
menengah memiliki beban dua arah. Maksudnya begini, ketika kita dewasa
dan mulai membiaya hidup sendiri (atau istri dan anak), kita juga harus
membiaya orang tua. Kenapa bisa begitu? karena orang tua kita tidak
menyiapkan dana pensiun. Ini seperti lingkaran setan.
Melihat orang tua saya, diusia 63 tahun masih bekerja. Saya kemudian
sadar, mungkin orang tua saya tidak memiliki pengetahuan mengatur
keuangan dengan benar. Bagaimana merancang keuangan masa depan. Tidak
mengetahui bahwa menabung saja tidak cukup!
Freelancers yang tetap berpenghasilan namun jumlahnya tidak
tetap, harus sadar bahwa pengetahuan dan mengatur keuangan itu wajib
hukumnya. Tidak ada kata terlambat! Freelancers bisa mulai dengan membaca buku Ligwina Hananto, setiap tulisan disajikan ringan, mudah dipahami, dan ada petunjuk praktis 100 Langkah untuk Tidak Miskin. Freelancers juga akan diajarkan bagaimana cara menghitung dana darurat, pensiun, kesehatan, pendidikan, dll.
Nggak mau mengulangi kesalahan generasi sebelumnya kan? Yuk belajar mengatur keuangan!
[Original By. RuangFreeLance.com and - Bukan Basa Basi]